BERITA SOLO ■ Saat pandemik seperti sekarang ini, usaha bisnis membutuhkan keuletan dan kreativitas, tentunya agar tetap bertahan dan tidak terpuruk.
Banyak pelaku UMKM yang langsung stagnan, namun tidak sedikit juga yang bertahan, bahkan bisnisnya makin moncer.
Seperti yang dilakukan Bu Desi, pemilik Es Djamu Nusantara di kota Solo. Pada saat pandemik covid-19, justru ia melihat peluang bisnis berupa sajian minuman penambah imun tubuh dengan membuat olahan jamu yang kekinian. Sementara ini usahanya lancar, terbukti dalam waktu singkat telah memiliki dua counter jamu.
"Satu disini (Lumbung Batik), yang satu lagi di Jln Mangesti, Gentan. Counter Es.Djamu Nusantara ada dua lokasi," ujar Oktori, salah satu staff counter kepada BeritaSolo.com, hari ini.
Strateginya terbilang berani, namun penuh perhitungan. Es Jamu siap minum ini dikemas dengan wadah yang lebih menarik, berupa cup ukuran kecil dan sedang, sehingga menambah selera dan kini menjadi minuman favorit bagi kaum ibu.
Menurut Oktori, kaum ibu-ibu kini makin menggemari Es Djamu. Terbukti setiap harinya, jumlah pembelinya mayoritas adalah kaum ibu terus bertambah.
"Selain itu, mungkin faktor lingkungan dan tempat usaha juga kali ya? Kalau di Gentan itu banyak yang beli ibu-ibu, karena mungkin lokasi Es.Djamu berada di dekat perumahan, berbeda disini (Lumbung Batik) yang lebih dominan -- lalu lalang anak mahasiswa," ungkapnya.
Lalu apa yang berbeda dengan sajian Es.Djamu Nusantara? Diketahui bahan jamu tradisional yakni rempah rempah seperti kunyit asam, kunyit segar, asam jawa, kencur serta temulawak diolah menjadi bisnis yang menggiurkan.
Dengan kombinasi racikan, serta bahan – bahan pilihan membuat jamu tradisional ini diolahnya menjadi jamu yang nikmat dan kaya manfaat.
Seperti diketahui, bahwa rempah-rempah dipercaya bisa menambah imun bagi tubuh, apalagi dimasa pendemik covid-19 yang membutuhkan asupan imun yang lebih banyak, membuat ramuan rempah-rempah makin diperlukan guna menjaga stamina tubuh agar tetap fit dan sehat.
“Kalau cara pengolahan bahan rempah-rempah sebenarnya hampir sama dengan pembuatan jamu tradisional pada umumnya, hanya saja cara penyajian yang berbeda, membuat Es.Djamu Nusantara mengundang selera, selain kaya manfaat bagi kesehatan," ujar Laras, staff counter yang lainnya.
Laras menyebutkan, selain bisa di bawa pulang, pembeli pun bisa langsung minum di tempat. Ia tampak cekatan ketika melayani costumer. Dan jika di minum ditempat, Es Djamu disajikan dengan cup sesuai ukuran pesanan costumer. Hanya bedanya, senduk ditiadakan, dan diganti tuas batang sereh. Rupanya, sajian ini menimbulkan cita rasa jamu yang berbeda.
Tak hanya harus unggul dalam penyajian, menurut Laras, semua bahan tersebut dikupas terlebih dahulu agar higienis dan saat diminum dengan Es akan menjadi segar dan tambah nikmat.
Dijelaskan oleh Oktori, Es.Djamu Nusantara memiliki banyak varian jamu. Ada Es Gula Asem, Es Beras Kecur, Es Jahe, Bir Jawa, Es Sriwedari, Es Ceng-Swe, Es Exotic kencur, Es Kuyit Ayu, dan Es Rvjak Nusantara.
"Untuk saat ini, yang banyak diminati Bir Jawa," katanya.
Soal harga relative murah, dari harga Rp.6000 sampai Rp. 10.000/per Cup. "Beda menu beda harga, tapi semua untuk minuman kesehatan," pungkas Oktori, yang ternyata masih tercatat sebagai mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Kota Solo.
Penasaran khan?? Ayoo, dicoba!! ( Red)
