BERITASOLO.COM | SELAYAR — Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, SH, mengaku bersyukur karena setelah dilakukan pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022, seluruh desa yang ada di dalam wilayah Kecamatan Bontomatene sudah masuk dalam kategori Desa Maju.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, SH., usai membuka kegiatan Pelatihan Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa se Kecamatan Bontomatene, bertempat di Objek Wisata Opu Karajeng, Desa Barat Lambongan, pada Senin (18/7).
"Meskipun belum ada yang meningkat ke desa mandiri, namun 10 desa yang ada di Kecamatan Bontomatene telah berhasil naik status menjadi Desa Maju", kata Wabup Saiful Arif.
Lanjut, Saiful Arif menyampaikan, jika sampai sekarang di Kepulauan Selayar dalam catatan baru ada 2 desa di Kecamatan Bontosikuyu yang berstatus Desa Mandiri, yakni Desa Patilereng dan Desa Patikarya, serta 1 desa di Kecamatan Bontomanai yaitu Desa Barugaiya.
Kendati demikian, saya sangat bersyukur sekalipun belum ada yang meningkat ke desa mandiri, dan baru ada beberapa calon yang mengarah kesana, tetapi seluruh desa yang ada didalam wilayah kecamatan Bontomatene ini sudah masuk dalam tingkatan Desa maju berdasarkan indikator Kementerian Desa PDTT, ucap Saiful Arif.
Di kecamatan lain mungkin sudah ada desa yang mandiri, tapi masih ada juga desanya yang masih berkembang dan tertinggal.
"Jadi saya berharap Bontomatene ini bisa menjadi virus positif, menular kepada kecamatan lain agar dijadikan contoh dengan prinsip ambil, tiru dan modifikasi, mungkin prinsip-prinsip umumnya sama tetapi aplikasinya di kecamatan lain beda, berdasarkan kondisi geografis dan spesifikasi berdasarkan masing-masing desa.
Selanjutnya, saat ditanya terkait Gerbang Sari yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Wabup Saiful Arif mengatakan bahwa gerakan membangun desa mandiri (Gerbang Sari) itu merupakan skala awal dan langkah pendahuluan.
"Tapi kedepan harapan kita bukan lagi Gerbang Sari, melainkan gerakan desa membangun dirinya sendiri berdasarkan potensi lokalnya masing-masing, dan tetap mengacu kepada indikator yang ditetapkan oleh kementerian," jelasnya.
Sehingga yang ingin kami tekankan disini adalah sinergitas, kita membangun sebuah perencanaan dengan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi lintas kapasitas, komunitas, lembaga dan organisasi karena itu yang akan membuat kita kuat.
Terakhir, untuk menuju dan mencapai status Desa mandiri, saya harapkan kepada seluruh Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua dan Anggota BPD di Kepulauan Selayar agar menyimpan semua indikator Kementerian Desa PDTT di meja dan buku kerjanya masing-masing, sehingga setiap saat dalam tarikan nafas dan gerak kegiatannya selalu berpacu dan bersumber dari situ. (Tim).