BERITA SOLO | PEMALANG — Beberapa personil Tim Institut Pertanian Bogor (IPB) dan puluhan Ibu-ibu mengikuti penyuluhan tentang sumber daya alam lokal yang dilaksanakan di rumah Bung Iswin di Desa Danasari, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang (24/08/2022).
Dalam pelaksanaan kegiatan "Dosen Mengabdi Pulang Kampung" LPPM IPB di awali dengan kulonuwun (Permisi) ke Muntohir selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang
Dalam kegiatan program ini, Kepala Dinas Perikanan kabupaten Pemalang, sangat senang serta mengapresiasi mengingat di kabupaten Pemalang memiliki potensi yang besar. Di sampaikan juga olehnya, mengenai peran perikanan untuk Ketahanan Pangan dan Pentingnya Kemandirian Pangan Rakyat.
Pelatihan diverifikasi dan nilai tambah hasil industri Rajungan Mini Plane berdasarkan sumber daya alam perolehan di kabupaten Pemalang.
Pengetahuan cara penanganan limbah Rajungan dengan beberapa nara sumber oleh tim Dosen pulang kampung (Dospulkam) LPPM-IPB antara lain; Dr.Ir.Wini Trilaksani, M.Sc. Bambang Riyanto, S.Pi.M.Si, Prof.Dr.Joko Santoso, S.Pi.M.Si, Dr.Eng.Wahyu Ramadhan, S.Pi.M.Si, Zacky Arivaie Santoso, S.TP nama-nama tersebut diatas selaku nara sumber, dan Anggi Laras Dinata selaku penyuluhan dari dinas Perikanan Kabupaten Pemalang.
Disampaikan oleh tim IPB kepada para awak media bahwa, dari tim Dosen mengabdi pulang kampung denga tujuan, akan berbagi berinovasi program kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Pemalang.
"Menurut yang kami terima amanah dari Tim IPB dan Ibu Wini untuk dekat dengan masyarakat. Jadi melalui program ini kami satu tim ingin melihat secara fisik dan ingin berkontribusi mengaplikasikan pengalaman kami di kampus. Kebetulan inovasi sumber daya alamnya yang sangat menarik. Tentang pengelolaan produk dari limbah Rajungan dll. Agar para warga disini dan khususnya para ibu-ibu supaya kedepan cara membuat produk dan dapat bekerja sama dengan semua pihak serta dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Pemalang," ucap Prof.Dr.Joko.
Hal senada dikatakan oleh Bambang Riyanto, S.Pi.M.Si., kegiatan yang dilaksanakan oleh Dr.Ir Ibu Wini selaku koordinator, ini adalah program dari Tim IPB.
"Maka seperti apa yang tadi di sampaikan Pak Joko, di kabupten Pemalang mempunyai inovasi baru produk dari limbah Rajungan yang mempunyai rasa dan ciri khas tersendiri," ungkapnya.
"Terkait mengembangkan program limbah Rajungan ini, kami Tim dari IPB punya harapan besar agar masyarakat dapat meningkatkan kehidupan yang lebih layak. Kami semua yang hadir disini sangat bangga tentunya, ternyata di kabupaten Pemalang destinasi pariwisatanya yang sangat menarik, karena Pemalang mempunyai gunung dan pantai," kata Bambang.
Dilanjutkan oleh Zacky Arivae Santoso, STP selaku pembantu koordinator dan putra daerah Pemalang menyampaikan bahwa.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.Ir.Wini dan teman-teman IPB yang mendukung program "Dosen mengabdi pulang kampung". Memang tadi sudah di jelaskan dari Pak Joko dan Pak Bambang untuk kegiatan program ini salah satunya untuk mengangkat Pariwisata yang ada di kabupaten Pemalang ini agar ada peningkatan pemerataan perenokomian.
Jadi diverifikasi produk ini kami akan membuat sekitar enam produk. Teraja ( Tempe Rajungan ), Ana Raja alias Ambon Rajungan dan Petis Rajungan serta yang lainnya yang bersumber dari limbah Rajungan. Dan untuk bahan bakunya diperoleh dari wilayah atau daerah sini lokal Pemalang.
"Saya berharap kegiatan ini dan hasil dari kegiatan ini nantinya kedepan mampu untuk meningkatkan pemulihan ekonomi yang dua tahun lalu terhalang masa Pandemi Covid-19", ucap Zacky.
Dikatakan oleh Iswin selaku ketua kelompok pengelola Rajungan.
"Harapan kami dengan adanya inovasi program ini bisa saling membantu ke semua marketing dan saling menguntungkan ke semua pihak",ucap Iswin.
Menurut Anggi Laras Dinata dari dinas Perikanan Kabupaten Pemalang sangat mengapresiasi atas kegiatan ini yang dilaksanakan oleh tim IPB.
"Kami sebagi penyuluhan di bidang perikanan, saya mewakili Dinas Perikanan kabupaten Pemalang, tentunya sangat senang dengan adanya kegiatan ini dari Tim IPB.
Kemudian kami juga ingin tau cara pengelolaan limbah rajungan yang cukup besar potensinya. Pastinya bila di tekuni program ini nantinya sangat membantu ekonomi masyarakat untuk kedepannya. Jadi para ibu-ibu dengan adanya program ini juga banyak pengetahuan serta dapat pengalaman baru.
"Yang tadinya individu tentu dengan adanya program ini nanti ada wadah atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan kami juga siap memberikan fasilitas termasuk perijinan produk," pungkas Anggi.
Redaktur : Himawan
