BERITA SOLO | KUDUS — Final cabang olahraga (Cabor) kickboxing dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Ke-XVI Jawa Tengah yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK) berlangsung penuh dengan drama. Bagaimana tidak, dalam pelaksanaannya banyak sekali terjadi kecurangan hal ini terjadi bukan hanya saat final, namun juga terjadi saat babak penyisiham dan semi final. (10/8/23)
Ketua KONI Kabupaten wonosobo Drs.Khozin menyampaikan sangat menyayangkan kejadian ini, bagaimana tidak...!!! Kecurangan yang dilakukan oleh panitia ini terjadi bukan hanya dirasakan oleh kabupaten Wonosobo saja, namun juga dirasakan oleh banyak kontingen kabupaten lain seperti Jepara dan Kendal.
"Kami sangat menyayangkan kecurangan yang terjadi, yang didasari oleh hasil point pada akhir sesi pertandingan final dimana atlet kontingen kabupaten wonosobo Naufal menang telak atas atlet kontingen kota semarang, namun pada hasil akhir kemenangan telak justru diraih oleh atlet kota semarang dengan dalih tidak ada point masuk yang dicapai oleh naufal, padahal lebih banyak tendangan dan pukulan yang dilakukan naufal hingga lawannya juga sempat terjatuh dan sering terpukul mundur," Ungkap Khozin.
Atas kecurangan yang nyata terjadi dilakukan oleh juri wasit baik atlet, pelatih, official maupun ketua KONI kebupaten wonosobo mengajukan protes terhadap dewan pengawas.
Karena kecurangan ini bukanlah kecurangan pertama yang dirasakan oleh kontingen kabupaten wonosobo, kecurangan sebelumnya terjadi saat babak penyisihan dengan atlet bernama ahmada dan pada babak semi final dengan atlet yang bernama Muhammad Yayad Abid, sehingga pada kamis siang tanggal 10 agustus 2023 kontingen kabupaten wonosobo tidak lagi bisa tinggal diam ketika babak final pun para atlet masih saja dicurangi oleh wasit juri.
“Kita semua sudah melihat bahwa atlet kita sudah dapat semua dari mulai low kick, medium kick, high kick bahkan hingga lawan goyang dan terjatuh pun dia menyerang atlet kita sanggat sedikit, tapi kita tetap kalah. Soal nilai bisa dimanipulasi, tapi semua mata yang melihat tahu siapa pemenang yang sesunggunya, ada juga kok bukti videonya,” Tambah Hary master/pelatih kickboxing kabupaten wonosobo.
Sejalan dengan itu, ketua KONI wonosobo bapak Drs. Khozin yang turun langsung untuk memprotes hasil ke dewan pengawas juga mengungkapkan kekecewaanya terhadap hasil yang didapatkan oleh kabupaten wonosobo.
Beliau sudah tidak lagi memperhatikan konsekuensi yang akan diterima kabupaten wonosobo akibat protes yang dilakukannya, beliau hanya ingin keadilan untuk para atlet yang bertanding, karena dengan jelas hal yang terjadi sangat merugikan kabupatwn wonoaobo, khususnya untuk para atletnya sendiri.
Hingga saat ini protes yang dilakukan oleh official kabupaten wonosobo belum mendapatkan respon positif karena, keputusan dewan juri merupakan keputusan final, namun official kabupaten wonosobo menginginkan tinjauan ulang, khusunya untuk Pemprov Jawa Tengah agar menindaklanjuti protes protes dan keluhan dari cabor maupun kabupaten lain yang mengalami nasib yang sama dengan wonosobo, sehingga hal seperti ini tidak akan lagi terjadi dievent lain yang jelas banyak merugikan kabupaten kabupaten kecil. (Syafa/Nur)