BERITA SOLO | SUKOHARJO — Bertempat di Halaman Mapolres Sukoharjo Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi, S.E., bersama Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, S.I.K., M.H mengambil Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan KARHUTLA di Wilayah Kab. Sukoharjo Tahun 2023 bertempat di Mapolres Sukoharjo, Kamis (25/08/23).
Apel gelar pasukan sebagai bentuk kesiapsiagaan dari TNI-POLRI dan juga Pemerintah Daerah beserta instansi yang ada di kabupaten Sukoharjo untuk bersama-sama mengantisipasi dan menanggulangi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
Apel gelar pasukan Satgas Penanganan Karhutla diikuti oleh personel TNI-POLRI dari Kodim 0726/Sukoharjo dan Polres Sukoharjo, pasukan Damkar Sukoharjo, stakeholder terkait wilayah kabupaten Sukoharjo, serta pasukan penanggulangan karhutla dari berbagai instansi.
Dalam sambutannya, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, menekankan bahwa musim kemarau ini potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Sukoharjo cukup tinggi. Oleh karena itu, ia meminta semua pemangku kepentingan meningkatkan koordinasi antar pemerintah dan memastikan kesiapan peralatan serta petugas penanggulangan karhutla.
AKBP Sigit mengungkapkan, karhutla merupakan masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama. Dampak yang luas dari kebakaran ini, antara lain kerusakan ekosistem dan sumber daya alam, gangguan produktivitas masyarakat, serta terganggunya sektor perekonomian.
"Apel gelar pasukan ini juga untuk membangun komunikasi yang baik antar instansi, antar pimpinan dan antar anggota, guna bersama-sama mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Sukoharjo dapat berjalan aman, kondusif dan tertib," terang Kapolres.
Sementara itu Dandim 0726/Sukoharjo menambahkan, bahwa dengan eskalasi yang terjadi terkait kebakaran hutan dan lahan, pelatihan terkait penaganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa dilatihkan kesemua komponen yang ada, sehingga kita senantiasa siap operasional jika terjadi kebakaran di wilayah.
"Yang tak kalah penting adalah faktor cegah dini dari kita semua, kita juga harus sosialisasikan kepada masyarakat terkait dampak yang terjadi akibat karhutla ini, juga agar senantiasa hati-hati dalam bertindak di seputaran wilayah hutan, masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi untuk tidak bertindak terkait hal-hal yang rawan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan karena tindakan ceroboh," pungkas Dandim. (Agus)