Oleh : Ridwan
Ketum Gema Puan
Aktivis 98
Relawan 02
Bulan Mei merupakan Bulan yang sangat bersejarah bagi bangsa dan negara tak terkecuali kawan-kawan aktivis 98, Di Bulan mei itulah lahirnya Era Reformasi dan sejak itu arah Bangsa Indonesia menuju Demokrasi yang sesungguhnya mulai terbangun dengan baik.
Di sisi lain Bulan Mei juga dapat dikatakan merupakan Bulan Kelam bagi pak prabowo, Dimana beliau menjadi martil akan peristiwa mei 98. Semua tudingan dengan berbagai tuduhan pun diterima olehnya mulai dari dalang penculikan aktivis 98 di saat itu, pelanggaran HAM dan lain sebagainya.
Namun demikian, Prabowo tetap tegar menghadapi itu semua karena beliau merasa juga menjadi korban dari peristiwa kelam di tahun 1998 itu, bahkan jauh sebelumnya Prabowo sudah seringkali berselisih paham dengan Soeharto beserta keluarganya karena diduga Prabowo mendukung reformasi untuk dapat diwujudkan dan kedekatan Prabowo dengan para tokoh reformasi dan aktivis mahasiswa semakin menguatkan dugaan itu sehingga tudingan yang selalu disematkan bahwa Prabowo
musuhnya Reformasi dan aktivis 98 patut untuk dipertanyakan.
Dengan jiwa besar dan tekad yang bulat untuk dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara mengantarkan Prabowo untuk ikutserta dalam kontestasi Pilpres yang dimulai pada pemilu tahun 2009 berpasangan dengan Megawati namun gagal meraih kemenangan dan salah satu faktor utama kekalahan tersebut adanya isu soal pelanggaran ham dan penculikan yang selalu dijadikan alat serang bagi lawan politiknya tak terkecuali dalam kontestasi pilpres bahkan berlanjut dalam pemilu di tahun 2014 dan 2019 beliau pun maju menjadi capres d pilpres, tapi beliau gagal lagi dan selalu lawan politik menggaungkan pelanggaran HAM dan penculikan yang mayoritas aktivis 98 saat itu mendukung Jokowi melawan Prabowo dan berhasil dimenangkan Jokowi dalam dua kali pemilu pilpres.
Seiring berjalannya waktu, kesadaran disertai dengan keyakinan bahwa Prabowo bukanlah musuhnya reformasi bahkan dapat dikatakan sedikit banyak ada konttibusi Prabowo dalam transisi rezim Orde Baru ke masa Reformasi yang sudah 26 tahun berjalan. Sebagian besar aktivis 98 pun menyadari hal itu dan layak Prabowo diberi kesempatan untuk memimpin negara ini tapi bukan lah hal yang mudah untuk meyakini rakyat Indonesia bahwa Prabowo bukanlah musuh dari Reformasi di tahun 1998 lalu karena itu dukungan dari teman-teman aktivis 98 pada Prabowo dalam pilpres 2024 ini tentu semakin meyakinkan rakyat untuk tidak ragu memberikan suaranya dan semakin menguatkan posisi Prabowo yang hasilnya dapat memenangkan pertarungan dengan sekali putaran.
Saya salahsatu oranh yang juga terlibat aktif dalam peristiwa 98 bahkan menjadi korban penculikan bersama kawan-kawan lainnya memberikan dukungan penuh kepada Prabowo karena meyakini beliau bukan dalang dari penculikan aktivis yang selama ini dituduhkan. Dalam kontestasi Pilpres tahun 2024 ini kita berjuang bahu membahu dengan membangun berbagai kelompok relawan yang di motori para aktivis 98 sehingga kekuatan Prabowo Gibran semakin besar dan tak terbendung untuk meraih kemenangan dalam sekali putaran yang seperti kita tahu pada akhirnya pilpres 2024 menghantarkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden masa bakti 2024-2029.
Keberhasilan tersebut tentu tidak lepas dari keseriusan dukungan aktivis 98 berjuang bersama relawan lainnya dan juga kekuatan partai politik pendukung sehingga rasanya sudah selayaknya aktivis 98 diberi ruang dalam kekuasaan sehingga dapat berkontribusi dalam menentukan kebijakan negara yang berdampak pada kepentingan rakyat yang selalu diperjuangkan untuk dapat diwujudkan, selain itu sudah sepatutnya juga negara memberikan penghargaan pada para aktivis 98 yang mau tidak mau harus diakui memiliki peran penting dalam perjalanan bangsa dimana tumbangnya rezim Orde Baru yang otoritarian itu juga merupakan perjuangan aktivis 98 sehingga kita bisa menikmati kehidupuan berdemokrasi yang jauh lebih baik.
Di dalam pemerintahan prabowo-gibran yang akan dilantik 20 oktober 2024, menurut pandangan saya sudah waktunya kawan-kawan aktivis 98 di beri kepercayaan untuk masuk dalam pemerintahan prabowo-gibran yang sangat layak untuk menjadi Menteri, Wakil Menteri maupun Kepala Badan.
Secara obyektifitas saya sebagai bagian dari aktivis 98 juga dapat menilai ada beberapa kawan-kawan yang secara kapasitas serta kemampuan diri sudah layak menduduki jabaatan di dalam pemerintahan prabowo-gibran antara lain : Immanuel Ebenezer Ketum relawan Prabowo Mania 08, Mardiansyah Semar Ketum Organisasi Kemasyarakatan Rampai Nusantara pendukung Prabowo Gibran, Wahab Ketum relawan Persaudaraan 98. Sangab Subakti Ketum relawan Jarnas, Wigyo Ketum relawan TIM 8, Iwan Tri Ketum relawan Laskar Tri Sakti.
Dengan tidak bermaksud mengecilkan kawan-kawan lainnya tapi menurut saya secara Kapasitas dan kapabilitas serta integritas kawan-kawan aktivis 98 tersebut sangat layak dipertimbangkan untuk dapat mendapatkan ruang kekuasaan sehingga dapat ikutserta secara langsung dalam memperjuangkan kepentingan rakyat seperti yang dicita-citakan aktivis 98 sejak dulu dan semoga dapat segera terwujud.