BERITA SOLO | BANGKALAN — Komisi pemberantasan korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di salah satu rumah anggota DPRD Jawa Timur. Penggeladahan berlangsung sekitar 6 jam di rumah milik Mahfud, anggota DPRD Jatim di perumahan IMC, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, pada Selasa (9/7).
Isu santer mengenai penggeledahan di rumah Mahfud itu dibenarkan oleh Ketua DPC PDIP Bangkalan Fatkurrahman.
Dia memastikan bahwa KPK melakukan penggeledahan bukan operasi tangkap tangan (OTT) di rumah Mahfud.
”Bukan OTT, tapi hanya penggeledahan,” terang Fatkurrahman saat dihubungi Jawa Pos Radar Madura (JPRM).
Fatkurrahman menyampaikan, penggeladahan oleh anggota KPK itu dilakukan di rumah Mahfud yang terletak di perumahan IMC Bangkalan.
Menurutnya, KPK tidak melakukan penggeledahan rumah yang ada di Desa Katol, Kecamatan Kokop.
Dia juga memastikan bahwa yang bersangkutan masih berada di rumahnya.
"Penggeledahan dilakukan di IMC saja, Mahfud berada di rumahnya nanti, saya akan kesana," imbuhnya.
Setelah melakukan penggeledahan, anggota KPK menyita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta.
Menurutnya, uang ratusan juta itu milik pribadi untuk persiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Selain dua Hp ada uang pribadi yang juga ikut dibawa," paparnya.
Fatkurrahman juga mengaku sudah ketemu dengan Mahfud di Surabaya hari ini. Saat media ini meminta disambungkan ke Mahfud, beralasan sedang sibuk.
Berdasarkan pantauan media ini, pukul 19.30 WIB Selasa (9/7) penggeladahan itu sudah selesai di rumah Mahfud. Dirumah yang bersangkutan sudah tidak tampak ada kegiatan apapun hingga pukul 23.00 WIB.
Informasi lain yang juga diterima JPRM menyebut jika KPK berhasil mengamankan Mahfud di salah satu rumah makan di dekat alun-alun Bangkalan.
Penggeledahan yang dilakukan KPK merupakan pengembangan perkara dugaan korupsi dana hibah DPRD Jawa Timur. Kasus ini sudah menyeret politikus Golkar, Sahat Tua Simanjuntak yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim. (za/dry/rls)
