BERITA SOLO | JAKARTA — Sebagai partai politik peserta Pemilu 2024, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menilai bahwa pencegahan stunting merupakan isu dan agenda yang harus terus didorong serta diperkuat, baik sebagai suatu upaya edukasi terhadap masyarakat, maupun sebagai kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah.
Stunting adalah masalah multidimensi yang mencakup aspek kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga sosial budaya. Oleh karena itu, upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh satu sektor saja.
PKN menilai bahwa persoalan pencegahan stunting secara substansial tidak hanya menyangkut soal pelayanan kesehatan yang harus diberikan kepada masyarakat.
Namun lebih dari itu, persoalan pencegahan stunting juga meliputi persoalan filosofis, ideologis dan mengandung dimensi-dimensi sosial-politik yang melibatkan pemangku kepentingan dan seluruh sektor yang ada. Pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, serta lembaga internasional harus bekerja sama untuk intervensi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Perubahan perilaku bukanlah hal yang mudah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gizi bagi ibu hamil dan anak perlu terus ditingkatkan melalui edukasi yang berkelanjutan.
Selain itu, di berbagai daerah, pola makan dan kebiasaan pemberian makanan kepada anak sering kali dipengaruhi oleh budaya lokal. Misalnya, ada budaya yang melarang konsumsi makanan tertentu yang sebenarnya mengandung protein hewani dan zat gizi mikro yang bermanfaat bagi ibu hamil dan balita.
Melalui pendekatan budaya yang tepat, kita dapat memperkenalkan perubahan pola makan yang tetap menghormati budaya lokal namun tetap mendukung kesehatan ibu dan anak. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi faktor kunci dalam suksesnya program ini.
Menimbang pentingnya isu dan agenda pencegahan stunting, Partai Kebangkitan Nusantara menyelenggarakan diskusi interaktif dengan mengangkat tema Stunting dan Kebijakan Politik Pemerintahan Baru. pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) tanggal 12 November 2024. Kegiatan ini membahas tantangan dan strategi efektif dalam upaya pencegahan stunting ke depan, menyoroti pentingnya fokus upaya pecegahan dan konvergensi pada keluarga berisiko stunting.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan seluruh sektor termasuk masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi langkah konkret demi mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan produktif, selaras dengan semangat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024, "Gerak Bersama, Sehat Bersama", mutlak harus menjadi semangat kita semua. Bersama, bergandeng tangan kita bisa mewujudkan Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaya saing untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Artikel ini dirangkum dari narasumber yang hadir dalam diskusi ini Dr. dr. Lucy Widasari,M.Si, dosen program magister Ilmu Kesehatan Masyarakat serta pemerhati Kesehatan Ibu dan Anak untuk Generasi Emas Indonesia 2045 dan dr. M. Saptadji, FISQUA praktisi kesehatan.(rls/*)
