-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITASOLO.COM | Berita Solo Terbaru, Berita Solo Terkini Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Follow us on

    Didi Mahardhika Soekarno Sentil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ini Alasannya

    BeritaSolo.com
    Jumat, 27 Desember 2024, 10:38 WIB Last Updated 2024-12-27T03:38:42Z

    BERITA SOLO | JAKARTA — Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyuapan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyamakan dirinya dengan Bung Karno.

    Dalam sebuah rekaman video, Hasto mengatakan, seperti Bung Karno yang adalah Bapak Bangsa, Proklamator Kemerdekaan, dan Proklamator Kemerdekaan, dirinya juga sedang berjuang menegakkan keadilan.

    Pernyataan Hasto ini dinilai menyesatkan serta men-downgrade perjuangan Bung Karno.

    Pernyataan Hasto itu juga menciderai perasaan keluarga Bung Karno.

    Penilaian ini disampaikan cucu Bung Karno, Didi Mahardhika Soekarno yang merupakan putra dari almh. Rachmawati Soekarnoputri. 

    Didi Mahardhika Soekarno menjelaskan, Bung Karno melawan sistem hukum kolonial yang digunakan penjajah untuk melanggengkan penindasan atas Indonesia.

    Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia menggunakan hukum untuk menegakkan keadilan dan memastikan kepastian hukum bagi warganya. 

    "Sehingga sangat tidak relevan dan merupakan sesat logika jika perjuangan Bung Karno pada zamannya disamakan dengan manuver Saudara Hasto Kristiyanto untuk melepaskan diri dari tanggung jawab hukum. 

    Ketua KPK dengan tegas menyatakan ada pelanggaran hukum di mana unsur-unsurnya telah terpenuhi," ujar Didi Mahardhika dalam keterangan, pada Kamis, (26/12).

    "Sebagai warga negara yang baik dan sebagai politisi yang sudah berpengalaman seyogyanya Saudara Hasto Kristiyanto bersikap gentleman dan ksatria untuk melaksanakan proses hukumnya," sambung Didi Mahardhika Soekarno.

    Dia meminta Hasto tidak membawa-bawa nama Bung Karno, seolah-olah dirinya melakukan perjuangan seperti perjuangan Bung Karno.

    "Penyesatan logika yang seperti ini hendaknya harus segera dihentikan," demikian pungkas Didik Mahardhika Soekarno. (in/ces/rl)

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru