-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITASOLO.COM | Berita Solo Terbaru, Berita Solo Terkini Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Follow us on

    PDIP Selalu Salah Dan Harus Diserang ...!!

    BeritaSolo.com
    Senin, 23 Desember 2024, 16:20 WIB Last Updated 2024-12-23T09:20:39Z

    Penulis: Yusuf Muhammad

    Akun-akun ternakan Mulyono mulai bereaksi keras, artinya dapurnya mulai terbakar.

    Mereka tak berani nyerang Mulyono terkait andil awal mula lahirnya PPN 12 %, akhirnya PDIP yang disalahkan dan diserang.

    Saat Konstitusi diacak2 Mulyono demi anaknya, yang diserang dan disalahkan juga tetap PDIP. Propagandanya, PDIP yang melahirkan Mulyono. Akhirnya PDIP pun minta maaf. Sementara Mulyono tetap dijilatin oleh PARA PARA ternakan sampai lumer.

    Saat PDIP menolak usulan 3 periode, yang salah dan diserang oleh ternakan Mulyono juga tetap PDIP. Lagi-lagi alasannya karena PDIP yang lahirkan Mulyono. Akhirnya PDIP minta maaf dan bertanggungjawab.

    8 Fraksi menyetujui kenaikan PPN 12 %, yang diserang dan disalahkan tetap hanya PDIP. Sementara partai lainnya tetap dijilatin. Padahal, PDIP sudah mengusulkan untuk ditunda, karena adanya gelombang penolakan masyarakat sangat keras. Terlebih, kondisi ekonomi juga tidak memungkinkan.

    Lagian, jika sesuai UU HPP (Pasal 4 angka 2) tarif PPN kan masih bisa disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini (naik atau turun) paling rendah 5% dan maksimal 15 %.

    Jadi, kalau rakyat sudah menolak keras kenapa tidak ditunda dulu aja. Kan beres! KIM+ punya 470 kursi (menguasai 81,03 %) di Senanyan, tapi mana suaranya? Kenapa PDIP yang cuma 18,97% diserang ?

    UU bukan seperti kitab suci yang TIDAK bisa direvisi. Kalau KIM+ setuju PPN 12 % ditunda, pasti akan selesai ini barang. Tapi ya gimana lagi, PARA PARA boneka dan ternakan Mulyono memang nafsunya cuma nyerang PDIP. Apapun alasannya, PDIP harus ditumbangkan.

    Jadi, pesan saya buat PARA-PARA ternakan, tetap semangat untuk serang terus PDIP. PDIP memang harus ‘ditumbangkan’ supaya tidak ada lagi yang mewakili suara rakyat di Senayan. (*)
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru