-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITASOLO.COM | Berita Solo Terbaru, Berita Solo Terkini Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Follow us on

    Kehadiran AI Ancaman Serius Profesi Jurnalis

    BeritaSolo.com
    Kamis, 30 Januari 2025, 17:47 WIB Last Updated 2025-01-30T10:47:20Z

    BERITA SOLO | MAKASSAR — Kemajuan teknologi informasi dengan ditemukannya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), santer menjadi bahan pembahasan kalangan intelektual dan menjadi fenomena besar yang mengguncang dunia maya dan juga dunia nyata, termasuk bisnis industri media.

    Dengan alasan bahwa kehadiran AI justeru membuat profesi jurnalis akan tergantikan oleh teknologi AI, sehingga menyikapi hal tersebut, para praktisi media dan juga Komunitas Kafe Baca bersama Jurnalis Online Indonesia (JOIN) menggelar Diskusi Media yang bertajuk “Media versus Artificial Intelligence” yang menghadirkan dua orang pembicara yakni, tokoh Pers Nasional versi Dewan Pers dan Akademisi Dr. Drs. M Dahlan Abubakar, M.Hum, serta Direktur Utama P2MTC (Phinisi Pers Multimedia Training Center) Fredrich C. Kuen, S.Sos, M.Si, yang berlangsung Selasa, (28/1/2025) di Rumah Jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Jl. Teduh Bersinar, Perumahan Griya Fajar Mas.

    Bertindak sebagai moderator adalah jurnalis Arwan D Awing, SE dari Bugis Pos Online yang mengawali pengantarnya sebelum memandu diskusi bahwa melalui dialog Media versus AI ini penting dibahas untuk mengupas tuntas dampak plus minus kehadiran AI di kalangan pebisnis media dan praktisi jurnalis.

    Diskusi ini menjadi momen penting untuk membahas bagaimana AI memengaruhi dunia jurnalistik. Di tengah maraknya penggunaan teknologi pintar dalam produksi dan distribusi berita, muncul pertanyaan : Apakah AI akan menjadi mitra bagi jurnalis atau justru ancaman yang menggeser peran mereka ? Tema ini dipilih untuk memberikan wawasan dan perspektif baru bagi pelaku media dan masyarakat luas.

    Ketua Panitia, Rusdi Embas menegaskan, diskusi ini dirancang sebagai wadah untuk menggali solusi atas tantangan di era digital. “Kami ingin menjawab keresahan banyak pihak terhadap perkembangan teknologi, sekaligus membuka peluang kolaborasi antara media dan AI. Diskusi ini akan menjadi pijakan penting bagi masa depan industri media,” ungkapnya.

    Acara ini juga diselingi dengan diskusi yang dipandu oleh moderator, pakar di bidang media dan teknologi, yang siap berbagi wawasan tentang cara terbaik memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas jurnalistik tanpa kehilangan sentuhan manusia.

    Selain itu, diskusi juga membahas langkah-langkah strategis agar media tetap relevan dan kompetitif di tengah derasnya arus teknologi informasi.

    Diskusi media tersebut dibuka resmi oleh Ketua JOIN Sulsel Arry Abdy Syalman yang datang secara khusus dari Jakarta untuk menghadiri hajatan ini. Tampak hadir pula Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel Ir. Manaf Rahman, beberapa wartawan senior anggota Dewan Penasihat PWI Sulsel dan sejumlah pimpinan media di Makassar.

    Dari diskusi tersebut disimpulkan bahwa, kacerdasan buatan itu tidak akan mematikan kerja-kerja jurnalis, karena jurnalis sejati selalu mengutamakan etika dan rasa dalam penulisan berita, kata Dahlan Abubakar.

    Adanya teknologi AI itu sangat membantu jurnalis dalam menjalankan tugasnya, sehingga teknologi AI tak perlu menjadi ancaman bagi para jurnalis tetapi justru sebaliknya jurnalis akan hebat jika mampu berkolaborasi dengan hadirnya teknologi AI.

    ”Ditengah kemajuan teknologi AI  juga dituntut agar para jurnalis bisa memelihara kepercayaan (trust) kepada pembacanya, sehingga teknologi AI tidak akan dapat menggantikan fungsi dan peran wartawan,” ujar Fredrich C. Kuen mengakhiri pemaparannya. (rilis)
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru