BERITA SOLO | PEKALONGAN — Petugas mengangkat korban luka bencana longsor untuk dievakuasi ke rumah sakit di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025).
Berdasarkan data posko relawan setempat, terdapat puluhan titik longsor dengan titik utama berada di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat, dan 12 orang dilaporkan hilang.
Longsor terjadi karena hujan deras dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi di Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sejak sejak Senin (21/1) malam hingga Selasa (22/1) pagi.
"Longsor besar di Petungkriono ada 11 orang meninggal dunia sudah ditemukan dan 15 orang belum ditemukan," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan.
Menurut dia, banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan telah mengakibatkan longsor, tetapi yang paling parah ada di Kecamatan Petungkriono.
Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana di lokasi bencana.
"Akan tetapi akibat kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan jalan terputus, maka kami minta pemerintah pusat dan Pemprov Jateng bisa membantu bencana ini. Kami terpaksa harus memutar menuju lokasi bencana melalui daerah tetangga," katanya.
Fadia Arafiq mengatakan, pihaknya akan mengusulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait bencana tersebut.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Munir mengatakan, pihaknya menyampaikan bela sungkawa pada keluarga korban meninggal di Kecamatan Petungkriono.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih pada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bupati Pekalongan yang langsung bertindak melakukan evakuasi para korban.
"Kami sampaikan terima kasih pada Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan para relawan, yang sudah mengevakuasi para korban pada 00.00 WIB (Selasa pagi). Kami minta semua pihak siaga dengan adanya bencana ini dan warga yang berada di aliran sungai agar pindah lokasi," katanya.