TUO0TfdlGSW8GfM0GSC7TfY0Gd==
Masuki Tahap III, Ketat Persaingan Seleksi Paskibraka 2025 Luwu Utara

Masuki Tahap III, Ketat Persaingan Seleksi Paskibraka 2025 Luwu Utara

Daftar Isi
×

LUWU RAYA, beritasolo.com - Proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Luwu Utara tahun 2025 telah memasuki tahap krusial. 

Setelah melalui seleksi administrasi yang ketat, sebanyak 168 siswa dari berbagai SMA/SMK sederajat dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahap selanjutnya yakni, seleksi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Intelegensi Umum (TIU), Pemeriksaan Kesehatan dan Samapta yang digelar pada Sabtu, 26 Mei 2025 di Lapangan Tamsis Masamba. 

Namun, hasil seleksi tahap kedua kembali memangkas jumlah peserta menjadi 165 orang, menyusul temuan dari tim medis terhadap peserta yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Antusiasme pelajar dalam mengikuti seleksi tahun ini cukup tinggi. Dari 320 siswa mendaftarkan diri untuk menjadi Seleksi dilaksanakan Badan Kesbangpol Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), bekerja sama dengan unsur TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Abdul Hakim Bukara didampingi Sekretarisnya Syahruddin yang akrab disapa bang Ucok menyampaikan bahwa, seleksi tahun ini masih mengacu pada sistem dan pedoman dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yang kini menjadi lembaga penanggung jawab proses seleksi Paskibraka secara nasional.

Dari 320 pendaftar, kami menyeleksi secara administratif hingga tersisa 168 peserta, terdiri dari 78 putra dan 90 putri. Setelah pemeriksaan kesehatan dan seleksi hari ini, tidak ada peserta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga jumlah peserta yang lanjut menjadi 165 orang,” sebut pak Hakim yang akrab disapa.

Seleksi Kesehatan Tanpa Kompromi

Salah satu penekanan utama dalam seleksi tahun ini terletak pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara mendalam. Hakim Bukara menjelaskan bahwa, tahap ini menjadi filter awal yang sangat penting. Tidak ada toleransi bagi peserta yang hasil kesehatannya tidak memenuhi standar nasional, sebagaimana diatur oleh BPIP.

“Kesehatan adalah syarat mutlak. Ini bukan sekadar formalitas. Para peserta harus benar-benar siap secara fisik dan mental. Karena mereka akan menjalani pelatihan yang ketat serta menjadi simbol kedisiplinan dan semangat kebangsaan,” tegasnya.

Pemeriksaan kesehatan mencakup pengukuran tekanan darah, postur tubuh, fungsi paru-paru dan jantung, serta pengecekan kondisi umum. Semua dilakukan oleh tim medis yang telah ditunjuk secara resmi dan bersertifikasi, dipimpin dr. Fahmil Agung bersama dr. Melinnia Yulanda dan dari Polri dipimpin AIPTU Hamka B serta dari TNI dipimpin Sertu Kristianus.

Seleksi Berjenjang, Akuntabel, dan Terbuka

Seleksi Paskibraka 2025 dilaksanakan secara bertahap dan terstruktur. Setelah tahapan pemeriksaan kesehatan, para peserta akan mengikuti tes Samapta (kebugaran jasmani) dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang dijadwalkan hari ini, mulai pukul 6.00 Wita berlangsung, Sabtu 26 April 2025. Kemudian dilanjutkan dengan tes psikologi atau Wawancara pada Senin 28 April 2025.

Yang membedakan seleksi tahun ini dari sebelumnya adalah penerapan sistem informasi berbasis aplikasi digital. Semua hasil seleksi diunggah ke dalam Aplikasi Transparansi Paskibraka milik BPIP, yang dapat diakses oleh peserta dan orang tua secara langsung. Hal ini bertujuan untuk menjamin proses seleksi berlangsung objektif, adil, dan terbebas dari intervensi.

“Kami pastikan semua data seleksi bisa diakses publik secara transparan. Tidak ada ruang bagi manipulasi atau titipan. Setiap peserta dinilai berdasarkan hasil riil dari tiap tahapan yang mereka ikuti,” sebut Kaban Kesbangpol.

Kebutuhan anggota Paskibraka Kabupaten Luwu Utara tahun ini sebanyak 70 orang, terdiri dari putra dan putri yang akan bertugas mengibarkan duplikat Sang Saka Merah Putih di tingkat Kabupaten.

Selain itu, Bumi Lamaranginang julukan Luwu Utara juga mendapat kuota untuk mengirimkan dua pasang calon anggota Paskibraka ke tingkat provinsi dan nasional.

Dengan kuota ini, persaingan antar peserta dipastikan akan berlangsung ketat. Para peserta dituntut untuk tidak hanya menunjukkan kemampuan fisik, tetapi juga ketahanan mental, kemampuan kerja sama, serta pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan.

“Menjadi Paskibraka bukan sekadar tampil di hari kemerdekaan. Mereka adalah simbol generasi muda yang disiplin, kuat, dan cinta tanah air. Karena itu, proses seleksinya harus benar-benar selektif dan menyeluruh,” jelas Hakim Bukara.

*** Megasari/Yustus