Lutra, beritasolo.com – Polres Luwu Utara mengambil langkah tegas namun persuasif guna menjaga situasi tetap kondusif saat berlangsungnya Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) ke-XXIII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara yang berjuluk Bumi Lamaranginang.
Salah satu langkah nyata adalah mengajak massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Peduli Daerah (AMPERA) untuk menunda aksi unjuk rasa demi menghormati suasana religius kegiatan tersebut.
Aksi unjuk rasa Jilid II oleh AMPERA digelar Rabu (16/4/2025) di kawasan Monumen Masamba Affair, Kecamatan Masamba.
Aksi yang dipimpin Frengky Pasassa itu diikuti sekitar 20 orang peserta.
Namun, keberadaan mereka menuai protes langsung dari warga karena dikhawatirkan dapat mengganggu kekhusyukan STQH yang sedang berlangsung di Masjid Agung Syuhada.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Nugraha Pamungkas, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa tindakan aparat di lapangan merupakan bentuk tanggung jawab untuk mencegah konflik horizontal antara warga dan massa aksi.
“Kami mengedepankan pendekatan humanis. Kami tidak membubarkan aksi secara paksa, tapi mengajak mereka berdialog dan menunda unjuk rasa demi menghormati pelaksanaan STQH,” ungkap AKBP Nugraha.
Sebelum aksi dimulai, Kasat Intelkam Polres Luwu Utara, AKP Suhardi, S.H., telah berupaya melakukan pendekatan kepada koordinator aksi dan menyarankan penundaan kegiatan.
Ketegangan sempat meningkat saat 20-an warga menyampaikan keberatan secara langsung di lokasi aksi.
Guna menghindari bentrokan, Polres Luwu Utara mengarahkan massa AMPERA ke Mapolres untuk melakukan konsolidasi bersama jajaran perwira.
Dalam pertemuan tersebut, pihak mahasiswa menyatakan kesediaannya menunda aksi.
Massa kemudian membubarkan diri secara damai di kawasan Tugu Durian, Kecamatan Sabbang, dengan pengawalan dari Sat Intelkam dan Sat Lantas hingga kembali ke Palopo.
“Upaya ini adalah untuk menjaga keseimbangan antara hak menyampaikan pendapat dan menjaga ketertiban umum, apalagi dalam suasana keagamaan. Kami sangat mengapresiasi sikap terbuka dari mahasiswa dan warga,” tambah Kapolres.
Polres Luwu Utara juga menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan dengan tetap menghormati aspirasi masyarakat, asalkan dilakukan sesuai aturan dan waktu yang tepat.
Kegiatan pengamanan dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Luwu Utara, AKP Dinal Alam, S.H., dan berlangsung aman, tertib, serta tanpa insiden berarti.
Polres mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kedamaian dan mendukung suksesnya agenda-agenda positif di Kabupaten Luwu Utara, termasuk STQH sebagai bagian dari pembangunan karakter dan spiritual masyarakat.
*** Benny/Yustus